Friday, February 20, 2009

Batumarta dalam sejarah

BATUMARTA adalah satu dari sekian banyak lokasi transmigrasi
yang tersebar di Sumatera Selatan. Penempatannya dimulai tahun
1974/1975, meliputi areal pencadangan seluas 65.000 hektar dengan
jenis usaha pokok perkebunan karet. Hingga tahun 1982 sebanyak 16 unit
pemukiman transmigrasi (UPT) yang dibangun.
Keadaan di sini --seperti halnya lokasi-lokasi transmigrasi
dengan orientasi utama sektor perkebunan--pada tahap awal memang
sulit diramalkan masa depannya. "Setengah tahun pertama di sini saya
tidak yakin akan bisa terus bertahan. Soalnya semua serba
memprihatinkan. Tapi setelah pohon-pohon karet mulai tumbuh
berkembang, harapan untuk menyongsong hidup yang lebih baik mulai
tampak," tutur Sujah (58), Kepala Desa Lubukbanjar (Batumarta IV).
Transmigran asal Desa Simbar, Kecamatan Dieng, Kabupaten
Banjarnegara (Jawa Tengah) ini akhirnya bertekad tetap tinggal di proyek
transmigrasi Batumarta. Bagi dia, pernik-pernik kehidupan yang lebih
cerah sangat mungkin digapai dibandingkan jika kembali ke daerah
asal di kaki Gunung Dieng, tempat musibah gas beracun yang
dikeluarkan oleh kawah Sinila belasan tahun lampau
(Kenedy Nurhan)

No comments:

Post a Comment

Silakan beri comment, tapi yang sopan ya...